Minggu, 02 Februari 2014

Untuk Allah yang kujadikan Tuhan

Pagi Tuhan.
Mungkin sepagi ini sudah sibuk sekali Engkau di meja kerjaMu.
Tulis takdir terbaik para hamba-hambaMu
Lihat tingkah laku kami di dunia yang segalanya titipanMu
Dengar segala doa bahkan kata yang memojokkanMu karna mereka pikir Kau tak mendengar doanya, atau buaian janji para hamba yang merayu merajuk untuk satu aminMu pengabulan doa mereka.
Ah Tuhan, maha sabar sekali Engkau. :)

Hmm sebentar, aku mohon izin sedikit lagi melanjutkan surat ini. Sebentar saja.
Tuhan, tolong jaga ayahku di sana yaa. Kemarin baru saja aku ziarahi makamnya. Tak kutemui wajah tampan atau badan tegap bersama senyum paling manis milik ayahku, hanya sebuah nisan bernamakan namanya. Rindu malah makin mencekik, Tuhan. Aku lemah sekali meladeni rindu malah jadi dungu. Aku amat merindu ayahku, amat merindu. Aku titip ayah di surgaMu yaa Tuhan.

Tuhan,
Segala puji kuhaturkan padaMu
Syukurku atas semua nikmatMu
Diberkahi ayah sepertinya, ibu dengan penuh sabar di dadanya, teman menyenangkan, orang-orang kesayangan, sedih bersama bahagia yang datang beriringan
AnugerahMu tumpah ruah di semestaku.
Terima kasih.

Dari,
Salah satu hambaMu

3 komentar:

  1. Tuhan, tolong kabulkan doa yang menulis surat kecil ini yaa Amin.
    Jangan lupa bahagia ya :'D

    -Ika, tukang pos

    BalasHapus
  2. Ah terima kasih, kaka pos yang cantik. ({})

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus