Masih Tertuliskan (Lagi) Untukmu

Aku suka menuliskanmu dalam sajakku.
Aku suka menjadikan kamu ide dalam setiap kataku.
Dan aku suka membuatmu jadi salah satu semangatku.

Tertawalah, perihal tangis dan lukaku biar aku sendiri yang menyembuhkannya.
Menarilah, perihal sedih dan kecewa biar aku sendiri yang mengobatinya.
Bersenang-senanglah, perihal hancur dan berantakan biar aku sendiri yang merapikannya.

Dan terakhir, masih tertuliskan (lagi) untukmu.
Peluk yang berubah jadi pelik, rindu yang kini jadi sendu.
Jangan berisik, rinduku sedang tertidur pulas dalam ingatan.
Dia tenang, sedikit lupa tentangmu. Tentang pengabaianmu :)

Pernah Ada Kita Disini

Kadang aku terlalu rapuh untuk kembali mengingat setiap jengkal apa yg pernah kita lewati.
Tempat yg dulu pernah kita datangi berdua.
Bait cerita yg pernah kamu ceritakan bahkan tawa lepas yg dulu tak pernah kita menyangkanya.

Pantai, dulu kita pernah berbagi sebait cerita disana.
Tawa yg sekedar pembalas beberapa lelucon.
Lalu gerak romantis meskipun tak sengaja kita rintis.

Tempat-tempat yg dulu kita pernah berbagi beberapa kisah disana.
Aku pernah buktikan bahwa dunia memang sempit, ketika kita berpeluk saling berhimpit.
Beberapa ciuman yg kamu landaskan dikeningku. Terbingkai manis.

Jalan-jalan yg dulu pernah kita lewati berdua.
Sepintas namun punya cerita.
Gelak tawa yg kita buat bersama, dimensi kita yg kita lukis sama-sama.
Ya berdua, hanya berdua, kita, kamu dan aku.

Aku berfikir terlalu rentan aku melewatinya lagi, hanya sendiri.
Membuat luka yg hampir kering kembali berdarah lagi.
Membuat airmata yg hampir ku lupa sebabnya kembali berlinang lagi.
Ternyata sebelum ada aku sendiri, pernah ada kita disini.

Teruntuk perempuan kedua pilihan kekasihku:)

Teruntuk perempuan kedua pilihan kekasihku, kemari, coba ceritakan padaku bagaimana rasanya dirahasiakan?
Teruntuk perempuan kedua pilihan kekasihku, boleh aku minta tolong? Tolong jangan rusak apa yang aku jaga dengan hati-hati.

Teruntuk perempuan kedua pilihan kekasihku, ceritakan padaku rasanya punya cinta yang tidak merdeka?
Teruntuk perempuan kedua pilihan kekasihku, jika kelak pertama adalah milikmu, pastikan saja dia lebih bahagia daripada ketika bersamaku.
Teruntuk kekasih kebanggaan dengan dua kesayangan, boleh aku pergi? Tempatku bukan lagi disini.

@aqmarinnaa

2 April 2013

My Day~

Walaupun udah lewat tiga minggu yg lalu, tp bahagianya masih kerasa sampe skrg.

Ngerasain banyak yg sayang, ngerasain banyak yg peduli.

Dr awal malem jelang ultah gue, malem 1 April 2013 awal dr bahagianya hari gue dimulai.

Diluar (lagi) nikmatin malem sampe pagi (lagi) bareng sama Reza Pahlevi :')

Kejutan yg gue rasa cukup bikin kaget, tiba2 diguyur gue pake aer selesai makan. Jam 12 malem.

Ditambah temennya yg ngerasa "kurang", ngeguyur gue lg pake air dingin. Kebayang dinginnya waktu itu.

Ucapan Happy Birthday meskipun bukan dia yg pertama kali ngucapin.

Tp demi Allah seneng pas dia ngucapin terus nyium kening gue (lagi). Makasih.

Reza Pahlevi

Kejutan kedua,

Surprise dr temen kampus:) Tante Desi, Pipit, Imass, Ka Revi, Bang John, Chepy, Om Padul, Fahrul, Dian.

 For Me{}

Idiobers & Imass{}

Mereka{}

 

Gifts For Me{}

Kejutan Ketiga,

Dari Nita sama Apri.

For Me Again{}

Me, Apri & Nita{}

Aaaaaaa....

Gak nyangka mereka se-care itu sama gue.
Meskipun ulangtaun ini ulangtaun ke-8 tanpa papah :')
Yg tenang pah disana. I Miss You{}

Thanks All{}

You

Kamu ...

Apalagi kalau bukan hal utama penyebab rindu

Apalagi kalau bukan hal terindah (masih) disemestaku

Apalagi kalau bukan hal utama tumbuh cinta (meski sendu)

Kamu ...

Apalagi kalau bukan alasan aku selalu ingin sebuah temu

Apalagi kalau bukan alasan aku tertawa menangis bahkan meragu

Apalagi kalau bukan alasan Tuhan ciptakan aku (mungkin)

Ah Kamu!