Kamis, 10 April 2014

Selasa, 01 April 2014

0204

Tepat hari ini tangisku buat berisik satu ruangan
Lahir dari seorang bayi merah, yang baru saja ibu tukar perih dengan bahagia meriah
Entah terlantun harapan apa dalam hati ibu, doa baik tentu

Terhitung sudah dua puluh satu tahun dari tahun pertama, aku sudah menjejak banyak cerita
Entah tentang cinta, dewasa bahkan cita

Ketahuilah ayah ibu, aku bahagia sekali
Mesti tanpa terompet sana-sini
Tanpa suara gelas yang saling beradu silih berganti
Tanpa ucapan selamat darimu pun
Aku tahu ada selamat yang tak bersuara di dalam hatimu, perkara anak nakalmu yang makin susah diberitahu

Maafkan aku ayah ibu, perkara aku yang suka depankan amarah di hadapmu
Perkara aku yang selalu menyusahkanmu
Perkara aku yang belum mampu balas budi barang satu

Tak mudah bagiku tertawakan waktu yang lebih cepat habisi perlahan sisa umurku
Tak mudah bagiku menyeret langkah tanpa restumu
Tak mudah bagiku tersenyum manis pada matahari siang yang angkuh tanpa doamu

Semoga banyak berkah yang terberkati, segala baik yang tak terbalik. Aku selalu mengaminkan doa baik yang disemogakan.
Semoga bahagiaku bukan kembang api. Duar sekali lalu mati.