Pernah dini
hari kita masih terjaga sambil bercerita, berbagi peluk lalu tawa bersama. Aku
merindukannya.
Pernah dini
hari aku masih berusaha cari alasan agar tetap denganmu habiskan waktu. Berbagi
canda bahkan amarah. Aku merindukannya.
Pernah
sepagi ini aku masih terjaga lihat wajah teduhmu tertidur pulas. Sekaligus
kutaruh harap, ini ada selamanya. Aku merindukannya.
Pernah
sepagi ini aku terbangun disambut senyummu. Awal semangatku hari itu. Aku
merindukannya.
Pernah
sepagi ini aku masih menemukanmu disampingku. Masih terpejam dalam buai mimpi.
Aku harap ini ada dimasa depanku. Aku merindukannya.
Pernah
sepagi ini aku membangunkanmu. Dengan ragu karna aku tak mau usaikan waktuku
bersamamu. Aku merindukannya.
Pernah
sepagi ini kita terbangun lalu berbalas senyum. Pagi itu terlihat lebih indah
disemestaku. Aku merindukannya.
Pernah
sepagi ini kita masih bermanja dengan selimut dan pelukan. Entah lelah masih
berkuasa atau enggan berpisah. Aku merindukannya.
Pernah
sepagi ini aku dibuat sebal dengan leluconmu. Tak bertahan lama lalu lepas tawa
bersama. Aku merindukannya.
Pernah
sepagi ini aku bergegas pulang, ucapkan “terimakasih, hati-hati” dibalas dengan
senyummu. Aku merindukannya.
Ah lihat,
rinduku kali ini tak terlalu sendu. Hanya butuh peluk bersama temu.
Pernah
sepagi ini aku merindukanmu. Yaa hari ini. Selamat pagi kamu.
Pernah
sepagi ini aku mendoakan kebahagiaan harimu. Masih sampai hari ini. Selamat
berbahagia kamu.