Rabu, 05 Februari 2014

Teruntuk, E.

Selamat tanggal 5, E. Semoga doa baik yang terlantun tadi pagi mengepul satu sampai cepat di ruang kerja Tuhan dan dapat pengabulan, kita seterusnya. Amin.
Kita ini memang pasangan lucu ya. Hari jadi kita pun masih berdebat, kamu dengan angka tiga dan aku lima. Sebenarnya apapun angka yang kita pilih untuk dijatuhkan tanggal jadi kita itu pasti tanggal baik. Amin.
Kekasih, sudah berapa sabar yang kamu tebar untuk ladeni kelakuan nakal atau celotehan menyebalkan dariku? Semoga simpanan sabar di dadamu berlimpah. Kalau-kalau sabarmu sudah sampai di garis terakhir batasan paling bawah, beri tahu aku. Aku mau memelukmu lebih lama dari biasanya, meski tak mengisi penuh sabarmu lagi, setidaknya aku ingin beri tahu sayangku tetap penuh sampai nanti walau sabarmu tak lagi sisa satu.
Kekasih, tetap cintai aku yang penuh dengan batasan-batasan dan banyak sekali kekurangan. Kasihi aku seperti awal kemarin cinta mulai tumbuh mekar lebih indah dari mawar putih kesukaanku ya.
Kekasih, tetap genggam jemariku saat aku mulai lelah bahkan enggan jalani segala ya. Jangan cari genggaman lain meski genggamanku masih jauh kamu raih nanti. Tetap jadikan dadaku rumah pelukmu pulang. Jangan cari pelukan lain sebelum lenganku sampai untuk merangkulmu lagi.
Kekasih, aku tahu tabahmu tak seluas tabah di hati ibumu. Dan kamu harus tahu, kamu tidak punya kuat sehebat ayahmu. Tapi kamu punya segala yang mampu kubanggakan nantinya. Tiap pesona sederhanamu yang lain tak punya. Tetap jadi dirimu sendiri, selalu pakai caramu sendiri untuk mencintaiku. Aku suka.
Kekasih, kita punya cara bertahan paling mudah, setia namanya. Kujaga hati, dan kuharap kamu pun turut menjaganya.
Kekasih, jangan lelah cintai aku setiap hari.

Salam hangat,

Yang mencintaimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar