: Teruntuk yang
pernah berjarak ribuan kilo dari sisi
Sebab
aku tahu bahwa mencintaimu tak pernah semudah memelukmu dalam doa. Kita pernah
berjarak entah berapa ratus kilo, menahan rindu dalam-dalam, bertemu sapa hanya
dalam suara.
Bahkan
pernah aku lakukan kesalahan, abaikan segala inginmu yang katanya mau
membahagiakan. Terima kasih sudah tepati ucapmu sekarang. Perempuan yang pernah
berusaha lantang berteriak tak butuhkanmu, kini jatuh pada nyata bahwa kamu
seutuhnya ada untukku. Aku (memang) membutuhkanmu.
Tuan,
yang berdada lapang penuh tabah dan sabar yang rindang. Kemari, segala salah
yang pernah kulakukan, takkan lagi keulang. Meninggalkanmu di ujung jalan,
dengan wajah acuh aku melewatimu. Kini takkan lagi.
Tuan,
yang pernah katakan punya cinta paling penuh. Kemari, aku mau tepati entah
berapa ratus hutang peluk yang sudah aku bilang. Terima kasih telah
mengingatkan aku bahwa pelukmu tempat tenangku bersarang. Tempat sebenar-benarnya
rinduku berpulang.
Tuan,
yang punya senyum termanis tanpa sedikit niat iblis. Kemari, genggam tanganku. Tak
perlu terlalu erat. Sebab kamu harus tahu aku takkan kemana-mana.
Tuan,
yang punya langkah lebih panjang dari bedebahnya rindu jalang. Aku tak pernah
tahu seberapa jauh lagi langkahmu akan mencari. Hidup bagimu selalu lakukan
yang terbaik untuk segala, bukan? Kumohon, selalu ingat. Bahwa sejauh-jauh
kakimu melangkah, kamu punya rumah. Yang siap kapanmu terima dekap lelahmu,
terima ocehanmu akan hidup yang mencambukmu (kadang) terlalu keras. Aku punya
peluk, kalau-kalau kamu sudi bertandang jadikannya tempat pulang.
Tuan,
yang punya kepala lebih ramai dari pasar malam. Maaf kalau segala rengekku buat
kepalamu kencang mau pecah, anggap saja aku anak kecil yang sedang rindu diberi
permen oleh ayahnya. Kini aku tahu, bahwa kamu memang mencintaiku. Luruhkan segala
ego, kembali beringsut masuk dalam selimut damai.
Tuan,
yang sekarang dan seterusnya ingin kujadikan seterus dan seluruhnya. Maaf atas
segala lalu, luka bahkan patah yang pernah entah sengaja atau tak sengaja
kulakukan padamu. Aku kini milikmu. Seterus dan seluruhnya.
Tertanda,
Perempuan
yang Punya Cinta Penuh Untukmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar