Yang tersisa
dari kita? Hidangan-hidangan penuh gigil disantap oleh angin.
Yang tersisa
dari kita? Jarum jam tertawa, rindu mogok bicara.
Yang tersisa
dari kita? Lembar-lembar kertas ditinggalkan pena.
Yang tersisa
dari kita? Anak-anak janji tutup usia sebelum menatap dunia.
Yang tersisa
dari kita? Pelangi tujuh warna urung menjejak cakrawala.
Yang tersisa
dari kita? Dinding-dinding kamar berwarna air mata.
Yang tersisa
dari kita? Dua nama, satu pusara.
Yang tersisa
dari kita? Jejak-jejak kelu tak sanggup melaju.
Yang tersisa
dari kita? Sepintal doa tak bernama, hanyut, tak menemukan muara.
Yang tersisa
dari kita? Purnama tanpa semesta.
Yang tersisa
dari kita? Kepalaku hujan, dadaku hutan, tubuhku olehmu adalah pemakaman.
Yang tersisa
dari kita? Endapan hitam robusta dan lagu cinta tanpa nada.
Yang tersisa
dari kita? Karat-karat pada senar gitar tua.
Yang tersisa
dari kita? Peluk yang tak bertatapan, kecup-kecup tanpa landasan.
Yang tersisa
dari kita? Langkah-langkah berseberangan, perjalanan yang gagal diwujudkan.
@aqmarinnaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar