Sabtu, 28 Desember 2013

Teruntuk rindu

Berhenti usik kalbu yang sudah lumayan tenang tanpa kedatanganmu.
Berhenti ganggu pikiranku dengan segala rayumu ingin cepat berujung temu.
Tuanmu sudah enggan.

Teguk langsung telan saja sendu itu.
Perihal pahit atau hambar memang wajar terasa begitu.
Berhenti main petak umpat di kepala.
Dengan segala ujar palsu, yang katanya sudah tak mau lagi menunggu.

Tabahlah kamu dalam pesakitanmu. Semoga segera bertemu Tuan baru.


Jakarta, 5 Juli 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar