Berhenti
usik kalbu yang sudah lumayan tenang tanpa kedatanganmu.
Berhenti
ganggu pikiranku dengan segala rayumu ingin cepat berujung temu.
Tuanmu
sudah enggan.
Teguk
langsung telan saja sendu itu.
Perihal
pahit atau hambar memang wajar terasa begitu.
Berhenti
main petak umpat di kepala.
Dengan
segala ujar palsu, yang katanya sudah tak mau lagi menunggu.
Tabahlah
kamu dalam pesakitanmu. Semoga segera bertemu Tuan baru.
Jakarta,
5 Juli 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar