Kamis, 26 Desember 2013

Bukan lagi jatuh

Cinta itu egois bukan? Aku tak mengiyakan ini karna setelahmu cintaku berhenti egois. Memlikimu yang kini kuanggap amat teregois. Kubuang jauh harap dan kukubur hidup-hidup banyak asa di halaman belakang. Berharap mereka tenang tak lagi gentayangan.
Cinta itu manis bukan? Aku tak mengiyakan ini karna setelahmu cintaku tak lagi manis. Semenjak kamu pergi tanpa selamat tinggal yang harinya kerap kali aku rayakan.
Cinta itu baik bukan? Aku tak mengiyakan ini karna setelahmu cintaku tak lagi baik. Banyak akibat yang entah apa sebabnya. Aku tahu Tuhan ciptakan semua bergandengan, setelah senang mungkin aku terbuang, setelah sedih mungkin aku menari lagi, setelah datang mungkin kamu pergi dan kadang bahkan berkali kepergiaan tak berpasangan dengan kepulangan. Mengulang hari perpisahan kita itu dulu jadi kebiasaanku, menghitung berapa hari kamu tak lagi di sisi.
Cinta itu menyenangkan bukan? Kali ini aku mengiyakan, cintamu memang menyenangkan meski terakhir kau gores beberapa pedih. Tetap menyenangkan.
Membolak-balik jam pasir, berkali, meski itu bukan pemberianmu atau punya kenang tentangmu pun. Kini aku seperti bagian kosong setelah butiran pasir itu terbalik, dan entah berapa lama waktu bagianku terisi lagi. Begitu kan cinta?
Aku tak pernah salahkan waktu, karna waktu bukan ibu yang mampu merawat luka lebam di dadaku.
Aku tak pernah salahkan Tuhan, karna Tuhan lebih tau dan paling tahu tentang dimana seharusnya keadaan.
Aku tak pernah salahkan cinta, karna cinta aku pernah mengenalmu.

Aku tak pernah salahkan kamu, karna kamu aku tahu bahwa hidupku bukan hanya untuk meratap tanpa berlalu. Karna kamu, aku tahu apa-apa saja hal tak baik yang harus aku tinggalkan bukan lupakan. Karna kamu, aku kini jadi perempuan baru yang akan jadi lebih baik untuk lelaki terbaikku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar