Minggu, 14 September 2014

Ribuan kilometer sudah kulipat satu kemarin, lebih dari sejengkal jarak kita. Lupa sejenak sampai waktu kamu akan pulang, setidaknya aku sudah datang.
Sayang, jangan sampai kalah dengan jarak bedebah yang sedang menari sekarang.
Kemarin mereka sempat kita tertawai jelang senja dengan ciuman para pendosa yang malah kita ulang.
Kupikir Tuhan tahu, bahwa cintaku benar kini satu. Begitumu pun kan? Jangan lelah dengan jarak yang kekar dan temu yang sukar.
Percayalah, sabar kita akan terbayar. Tenang.


Denpasar, 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar