Ribuan
kilometer sudah kulipat satu kemarin, lebih dari sejengkal jarak kita. Lupa sejenak
sampai waktu kamu akan pulang, setidaknya aku sudah datang.
Sayang,
jangan sampai kalah dengan jarak bedebah yang sedang menari sekarang.
Kemarin
mereka sempat kita tertawai jelang senja dengan ciuman para pendosa yang malah
kita ulang.
Kupikir
Tuhan tahu, bahwa cintaku benar kini satu. Begitumu pun kan? Jangan lelah
dengan jarak yang kekar dan temu yang sukar.
Percayalah,
sabar kita akan terbayar. Tenang.
Denpasar,
2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar