Jumat, 31 Januari 2014

Kepada Hati yang Telah Kujatuhi Cinta

Entah di hitungan ke berapa kusebut ini cinta. Menepikan hati untuk lagi-lagi coba mencintai. Berhenti tarikan tarian sunyi yang tiap hari kunikmati tiap lekuk geraknya. Dan entah di detik ke berapa kunamai ini cinta. Saat banyak yang indah namun tatapku tertuju padamu. Saat banyak yang merajuk, aku tetap memilihmu.
Aku tak mau sebut kamu segalanya. Cukup sesuatu. Aku mencintaimu, tak mampu selamanya, hanya seterusnya. Cukup?
Aku bukan penyair handal yang mampu tuliskan banyak aksara indah untuk jadikanmu tema dari tiap puisi. Aku bukan seorang romantis seperti katamu, aku hanya manusia yang mengasihimu dengan banyak simpanan tulus di dada.
Satu, dua bahkan berbulan-bulan kupernah dicampakkan cinta dan terombang-ambing dalam dilema, siakan banyak airmata. Aku malah tertawa sekarang mengingat betapa bodoh aku diperbudak cinta. Cintamu tak akan membodohiku pun, bukan?
Kamu hadir, entah lewat pintu mana. Yang pasti kamu berhasil buka pintu yang pernah rapat-rapat aku kunci, dan entah aku buang kemana kuncinya. Kamu menemukannya, dimana? Apa kamu mampu melihat sosok yang sedang kamu lihat ini kesepian? Lalu berminat beri warna agar tak lagi abu-abu? Atau kamu pun bosan dengan segala basa-basi cinta yang jadi alasanmu sekian lama sendiri?
Terima kasih. Apapun alasannya, yang pasti aku selalu bersyukur atas segala sisa dan isimu. Dan entah puji Tuhan apa lagi yang harus kuucap untuk itu.
Aku mencintaimu, seterusnya. Harapku pun kamu begitu.

Salam,

Halimah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar